TEMPO.CO, Jakarta - Selama ini hipertensi selalu dikaitkan dengan penyakit stroke, jantung, dan ginjal. Tapi ternyata tak hanya itu, tekanan darah tinggi juga dapat mengancam organ seks.
Baca: Ini Bedanya Sakit Kepala karena Hipertensi dengan Lainnya
Hal itu diungkapkan dr. Tunggul D. Situmorang, Sp. PD-KGH, pakar hipertensi, dalam seminar "Waspada Hipertensi pada Generasi Milenial" di Jakarta, Jumat, 22 Februari 2019.
Menurut dia, pada dasarnya penyakit itu akan menyerang organ tubuh yang memiliki pembuluh darah. Organ seks pun mempunyai pembuluh darah sehingga tidak luput dari komplikasi yang timbul dari hipertensi.
"Prinsipnya hipertensi akan mengganggu orang yang memiliki pembuluh darah, yang tidak punya cuma rambut. Maksudnya adalah semua yang ada pembuluh darahnya termasuk organ seksual akan berubah," ujar dia.
"Obat-obatan pun, sebagian ya tidak seluruhnya, apalagi obat-obat lama akan berpengaruh pada aktivitas seksual. Makanya itu yang harus dimanage dengan baik. Dia (hipertensi) itu biang kerok dari semua masalah,” Tunggul menambahkan.
Padahal hipertensi bisa dikendalikan sebelum dia mengendalikan seseorang. Ia menerangkan bahwa ketika seseorang sudah terkena hipertensi, dia harus memeriksakan masalah kesehatan lainnya seperti jantung dan ginjal.
"Orang dengan hipertensi harus tetap diperiksa jantungnya, jangan-jangan sudah membesar, juga harus diperiksa ginjalnya jangan-jangan ada kebocoran," jelas Tunggul.
Ia juga menyarankan agar penderita hipertensi harus mengontrol pola target dan teratur dalam mengonsumsi obat. Bila tidak, akan terjadi komplikasi seperti gagal ginjal dan jantung.
"Hipertensi yang bisa dikontrol dengan baik tidak akan menyebabkan gagal ginjal. Jadi betul-betul berobat dan mencapai target. Orang yang sudah minum obat belum aman. Kita harus bersama-sama mencapai target yang harusnya lebih rendah," kata dia.
Baca: Atasi Masalah Ejakulasi Dini dengan 4 Cara Ini
ANTARA